Liputanberita.tk - Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah aparat kepolisian khususnya Densus 88 berhasil menangkap empat terduga teroris yang ingin meledakkan bom di Istana Negara. Jokowi mengatakan, dengan penangkapan ini membuktikan jika Indonesia masih rawan terhadap aksi terorisme.
"Saya mengapresiasi, saya menghargai kerja keras Polri, Densus 88 dalam mengungkap perencanaan sebelum itu terlaksana dan ini juga menunjukkan bahwa terorisme masih ada dan nyata masih bergerak di negara kita," kata Jokowi usai menghadiri Peringatan Maulid Nabi di GP Ansor, Jakarta, Minggu (11/12).
Jokowi mengakui untuk memerangi aksi terorisme tak cukup hanya mengandalkan pemerintah dan aparat. Namun, dia meminta agar masyarakat ikut berperan aktif.
"Karena tanpa dukungan seluruh masyarakat sulit rasanya melawan terorisme sehingga tidak ada ruang sekecil apapun di negara kita untuk bergeraknya terorisme," ujarnya.
Seperti diketahui, tiga orang yang diamankan itu adalah Nur Solihin, Agus Supriyadi, dan seorang perempuan bernama Dian Yulia Novi. Nama terakhir ini diperkirakan menjadi eksekutor dalam aksi teror yang rencananya dilakukan Minggu (11/12) setelah diketahui dari sebuah paket ditemukan tim Densus 88 di kantor PT Pos berisi wasiat milik Dian. Sedangkan S ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.
"Rencananya bom tersebut akan diledakkan di Istana Negara pada saat serah terima jaga Paspampres," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
0 comments:
Post a Comment