Liputanberita.tk - Akibat melakukan perlawanan saat ditangkap polisi, seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terpaksa menerima timah panas di kakinya. Tak hanya mengancam, pelaku bernama Waluyo (35) ini bahkan sempat mengancam aparat dengan menggunakan senjata tajam (sajam).
Penangkapan pelaku curanmor yang tercatat sebagai warga Kabupaten Sukoharjo ini, bermula saat Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo melakukan pengembangan kasus curanmor di wilayah hukum mereka.
Dari pengembangan tersebut, didapatlah nama pelaku yang telah menggasak sebuah motor di sebuah mushola di kawasan Kecamatan Laweyan pada awal bulan Desember lalu.
“Penangkapan dari hasil penyelidikan Satreskrim, terkait hilangnya sebuah kendaraan bermotor di Kawasan Kecamatan Laweyan,” terang Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi, Senin (26/12/2016) siang.
Namun, saat hendak ditangkap di sebuah tempat indekos pelaku melawan aparat dan melarikan diri. Tak ingin buruannya kabur, aparat terpaksa melepaskan tembakan dan tepat mengenai kaki kanan pelaku.
“Dia sempat melawan saat hendak ditangkap, terpaksa anggota kami menembak kaki kanannya,” tegas Kasatreskrim.
Dalam aksinya, pelaku terkenal licin. Beberapa kali aparat menggerebek tempat kosnya selalu nihil. Diduga, penghuni kos lain atau rekan pelaku telah membocorkan rencana penangkapan tersebut.
Sementara itu, dari pengakuan pelaku dirinya berdalih baru sekali ini melakukan aksi kejahatan. Dirinya nekat menggasak motor jenis Honda Beat bernomor polisi AD 3132 LA lantaran kebelet ingin beli ponsel baru.
“Baru sekali ini. Duitnya buat beli hp baru,” kilahnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
0 comments:
Post a Comment