Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) berunjuk rasa di Bundaran Gladag, Solo. Selain mengecam pembantaian terhadap umat Muslim yang terus terjadi di Aleppo, mereka juga menyerukan agar pemerintah Indonesia mengambil sikap terhadap pembantaian tragis tersebut.
Pantauan liputanberita.tk, aksi unjuk rasa diikuti sejumlah elemen muslim dari LUIS, Muhammadiyah, Ponpes Almukmin Ngruki dan masih banyak yang lain. Puluhan anak dibawah umur juga mengikuti aksi ini. Selain spanduk dan poster berisi kecaman terhadap aksi pembantaian, para pemdemo juga membentangkan foto-foto korban kekejaman perang di Aleppo.
“Ratusan warga sipil telah menjadi korban perang di Allepo, anak-anak juga menjadi korban. Mari kita berdoa bersama, agar saudara-saudara kita diberikan keselamatan,” ujar pimpinan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Lukito, Sabtu (17/12/2016)
“Pemerintah khususnya Presiden Jokowi harus mengambil sikap tegas agar pembantaian di Suriah segera dihentikan. Indonesia ini jumlah muslimnya terbesar, mari kita berdoa agar rakyat Aleppo terbebas dari penderitaan,” lanjutnya.
Selain itu, DSKS meminta PBB agar pro aktif dan memaksimalkan perannya dalam konflik di Suriah. Mereka meminta pemerintah Indonesia ikut berperan aktif, bersikap nyata dan ikut serta dalam memberikan peran diplomasi di PBB.
Tak hanya itu saja, pemerintah Indonesia harus mendukung lembaga sosial dan aksi kemanusiaan nasional maupun internasional untuk menyelamatkan warga sipil Aleppo serta mengajak umat Islam berdoa dan membaca Qunut Nazilah untuk keselamatan warga Aleppo.
“Kami mengutuk keras tentara Rusia dan rezim Bashar Al-Assad yang tidak punya rasa kemanusian. Kekejaman mereka sudah menyasar warga sipil, termasuk kaum ibu dan anak yang tidak berdosa,” terangnya.
Usai melakukan orasi, ribuan umat Islam membubarkan diri. Saat berlangsungnya aksi, puluhan polisi nampak melakukan pengamanan dan mengatur arus lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Jenderal Sudirman.
0 comments:
Post a Comment