Liputanberita.tk - Kesedihan terlihat saat pemakaman sang kepala rampok termasyur asal medan, Ramlan Butar Butar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya III, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jumat (30/12), siang.
Betapa tidak, saat hendak dikebumikan, hujan tiba-tiba turun menyambut peti jenazah sang Kapten ini. Dan yang lebih menyakitkan lagi sang legenda rampok ini harus didoakan pemuka agama Kristiani melalui telepon selular.
Paman Ramlan Butar Butar, Abner Sitorus (63) mengakui bahwa pemakaman keponakannya ini merupakan pemakaman yang paling memilukan di kalangan warga Sumatera Utara. Sebab, di saat yang bersamaan ada dua kejadian yang menilukan dalam prosesi pemakaman keponakannya itu.
Pertama, pendeta tidak hadir dan hanya mendoakan Ramlan melalui telepon selular. Yang kedua, cuaca yang tadinya terik pun tiba-tiba hujan saat peti jasad kemenakannya itu diturunkan ke liang lahat.
“Siapa pun yang merasakan penguburan seperti ini akan sangat sedih dan memilukan. Belum pernah saya lihat penguburan seperti ini bagi orang Medan. Tetapi semua sudah terjadi dan kami hanya minta pengampunan kepada Tuhan terhadap kesalahan yang diperbuat anggota keluarga kami ini,” tuturnya kepada Kriminalitas.com dengan mata berkaca-kaca, di TPU Kalimulya III.
Selain dua kejadian itu, sambung Abner, dirinya pun kecewa dengan sejumlah kerabatnya yang tidak ikut hadir dalam pemakaman Ramlan. Padahal dirinya dan keluarga inti Ramlan sudah mengundang sejumlah kerabatnya yang lain.
“Kecewa sih ada, tetapi itu hak mereka mau datang atau tidak. Ini semua adalah cobaan yang diberikan Tuhan kepada kami. Intinya kami hanya dapat meminta maaf atas ulah keponakan kami ini kepada semua orang yang sudah menjadi korban,” tegasnya.
Abner pun telah berpesan kepada empat anak Ramlan dan istrinya untuk terus menjalani hidup kendati akan ada cibiran atau sindiran terkait kasus yang dilakukan kepala rumah tangga mereka itu.
Dirinya berharap masyarakat tidak menyalahkan keluarga Ramlan atas kasus yang dilakukan keponakannya itu. Pasalnya, kejahatan itu dilakukan Ramlan seorang diri tanpa menyertakan anak dan istrinya.
“Jangan mereka ikut dihukum, soalnya mereka tidak tahu apa-apa. Ini kan hanya Ramlan dan teman-temannya yang terlibat. Siapa pun orangnya pasti tidak ingin anggota keluarganya menjadi penjahat. Makanya kami minta dengan kerendahan hati agar masyarakat jangan mengucilkan anak dan istri Ramlan, soalnya mereka ini juga ikut menjadi korban,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment