Liputanberita.tk - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir mengeluarkan suara soal kasus pornografi yang dituduhkan kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Shibab.
Dia menilai kasus tersebut adalah kasus yang direkayasa untuk mempermalukan Rizieq dimata umat lainnya.
"Habib Rizieq kasusnya diada-adakan, ini hanya balas dendam politik yang tujuannya untuk mempermalukan Rizieq. Dan belakangan anonymous malah menyerang balik dan ketahuan yang mengunggah siaap," kata Bachtiar seperti di kutip saat wawancara dengan TV Muhammadiyah, Rabu (28/6/2017).
Terlebih, kata dia, barang bukti yang didapat dalam kasus tersebut adalah secara ilegal. Sebab, didapat dengan cara menyadap dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
"Semua jalur yang mengatakan ini legal nggak ada. Kalau ini diangkat maka menjadi pidana," ungkapnya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah mau membukan dialog dengan Rizieq. Dia memastikan bila Ketua Dewan Pembina GNPF MUI itu adalah orang yang kooperatif untuk diajak berkomunikasi.
"Habib Rizieq sama kaya kami, enak diajak dialog. Lembut dia, cuma karena ada friksi antara Habib Rizieq dan aparat jadi seperti ini," imbuh Bachtiar.
Bachtiar juga menambahkan, sebenarnya pentolan FPI itu sudah rindu untuk pulang ke tanah air. Namun, bila kriminalisasi itu tidak segera dihentikan, maka dirinya akan tetap menetap diluar negeri.
"Habib Rizieq mau pulang, dia cinta Indonesia walaupun dia itu keturunan Yaman. Baginya Indonesia adalah nomor satu. Tidak akan ada kata menyerah, apa yang kami lakukan semuanya terkoordinasi," pungkas Bachtiar.
0 comments:
Post a Comment