Liputanberita.tk - Sebuah serangan bom yang terjadi di sebuah kantor polisi di kota Damaskus, Suriah, kembali menjadi sorotan dunia internasional. Pasalnya, serangan tersebut dilakukan oleh seorang gadis yang baru berusia belasan tahun.
Aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh para remaja ini membuat sebagian pihak mulai waspada. Mereka merasa bahwa paham-paham radikal yang disebarkan oleh kelompok-kelompok teroris ektremis telah berhasil merasuki para remaja bahkan bocah-bocah di bawah umur.
Hal tersebut tergambar dari kesaksian Mahmoud Ahmed, seorang bocah berusia 15 tahun yang ditangkap kepolisian Irak beberapa waktu lalu. Menurut kabar yang dirilis NY Daily News, Minggu (18/12/2016), Ahmed mengaku bahwa dirinya telah didoktrin oleh para anggota ISIS untuk melakukan aksi bunuh diri.
Ahmed juga sempat diberi tugas untuk melancarkan serangan di sebuah stadion sepakbola di Irak. Namun di tengah perjalanan, Ahmed tiba-tiba sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang salah.
“Ketika saya telah mencapai target, saya tahu ini salah,” ujarnya saat memberi keterangan kepada pihak berwajib.
Lebih lanjut, Ahmed juga mengatakan bahwa dirinya sempat dilatih oleh para petinggi ISIS untuk menggunakan senjata laras panjang dan juga merakit bom.
“Mereka mengajarkan kami cara menggunakan Kalashnikov dan senapan mesin lainnya. Ada 60 anak lainnya yang kira-kira berusia sama dengan saya. Mereka semua kelahiran tahun 2002,” ujar Ahmed lebih lanjut.
Tak hanya itu, Ahmed juga mengaku bahwa dirinya kerap didoktrin dengan menggunakan video-video sadis. “Ada empat orang yang akan menakuti kami dengan menunjukkan video-video pemenggalan selama 24 jam berturut-turut,” tutup Ahmed.
ISIS sendiri saat ini memang dikabarkan tengah mencoba untuk menjalankan strategi baru dalam melancarkan serangan-serangan teror. Salah satu strategi tersebut adalah dengan merekrut anak-anak bocah sebagai pelaku bom bunuh diri.
Strategi ini bagi sebagian pengamat merupakan respon atas semakin terdesaknya ISIS di beberapa daerah. Menurut kabar yang beredar baru-baru ini, ISIS kini mulai kehilangan basis-basis kekuatannya akibat serangan-serangan yang dilancarkan oleh tentara Rusia di Suriah dan pasukan Turki di kota Mosul.
0 comments:
Post a Comment