Liputanberita.tk - Direktur Pengawasan dan Penindakan, Ditjen Imigrasi Yurod Saleh menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki kenapa banyak PSK asal Cina menjadikan Jakarta sebagai target pasar mereka.
Yurod menebak maraknya PSK asal Cina ini juga didorong oleh banyaknya permintaan dari dalam negeri, sehingga para germo terus menyalurkan perempuan cantik asal negeri Tirai Bambu itu.
“Ya pasti kan ada supply and demand,” kata dia di Gedung Ditjen Imigrasi, Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (1/1/2016).
Selain itu, PSK asal Tiongkok juga dikenal berparas cantik dan memiliki sikap yang ramah, sehingga bisa membuat konsumen merasa nyaman.
Yurod melanjutkan, fenomena ini bukan saja terjadi di Indonesia, melainkan di beberapa negara berkembang lain yang juga banyak disantroni PSK asal Cina. “Kami sendiri masih menyelidiki. Yang pasti mereka kesini bukan sebagai PSK,” tuturnya.
Seperti diketahui, 76 perempuan cantik asal China ini selain bekerja sebagai PSK juga berprofesi sebagai pemijit dan pemandu karaoke. Mereka mematok tarif Rp 5 juta sekali main.
Namun, mereka tak bisa bertahan lama di tanah air, lantaran selain diciduk, mereka juga dijerat dengan UU No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Mereka juga melanggar pasal bervariasi yakni pasal 112 tentang Keimigrasian.
Ancamannya bisa membayar denda, kurungan 5 tahun hingga deportasi.
0 comments:
Post a Comment