Liputanberita.tk - Meskipun kerap diberitakan kian terdesak dan mulai kehilangan kekuatan akibat serangan-serangan yang dilancarkan oleh pasukan koalisi Amerika Serikat (AS), namun ISIS ternyata masih mampu memperlihatkan ancaman.
Seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (11/12/2016), ISIS dikabaran telah berhasil merebut kembali kota Palmyra, Suriah. Sebelumnya, kota bersejarah tersebut telah berhasil dikuasai oleh pemerintah Suriah. Namun baru-baru ini, ISIS kembali menguasai kota tersebut lewat sebuah pertempuran panjang.
“Bencana telah terjadi. Saya amat terkejut,” ujar Direktur Benda Purbakala Suriah Maamoun Abdulkarim. “Saya kehilangan harapan. Kita telah kehilangan kota itu.”
Palmyra sendiri sebelumnya sempat dikuasai oleh ISIS pada bulan Mei 2015 silam. Tentara ISIS masuk ke dalam kota dan langsung menyerang militer Suriah dan menyebabkan tentara pemerintah terpaksa mlarikan diri.
Usai menguasai Palmyra, ISIS langsung menghancurkan museum-museum dan benda-benda peninggalan masa lalu. Beberapa peninggalan yang dihancurkan adalah Kuil Bel yang berusia 2.000 tahun dan sebuah bangunan bernama Busur Kemenangan. Tak hanya itu, ISIS juga membunuh seorang arkeolog di Palmyra bernama Khaled al-Asaad.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari pemerintah Suriah terkait jatuhnya kota Palmyra ke tangan ISIS.
0 comments:
Post a Comment