Liputanberita.tk - Adik perempuan Basuki T. Purnama (Ahok) Vibi Evitha menjawab ringan terkait banyaknya desakan publik yang meminta Ahok dipenjara.
Menurut Vivi, mayoritas publik yang mengatakan hal itu karena mereka belum pernah menonton video Ahok secara utuh, melainkan menonton video yang telah disunting Buni Yani.
“Dia nonton yang sudah diedit oleh Buni Yani. Kalau mereka dengar langsung pasti enggak mungkin,” katanya di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016)
Vivi menjelaskan, jika masyarakat menonton video Ahok secara utuh, maka tak akan ada kegaduhan yang terjadi seperti saat ini. Ia pun menyebutkan salah satu alasannya apabila ucapan Ahok saat kunjungan dinas di Kepulauan Seribu tersebut bukanlah penistaan agama.
“Kalau kita lihat videonya mereka (Warga Pulau Seribu) ketawa-ketawa. Kalau dibayangkan ada ibu pakai jilbab, kalau misalkan dia menghina, ibu itu pasti langsung marah kan,” tegas Vivi.
“Ini dimana nalar dan logika kita? perlu enggak tunggu 9 hari baru marah dan tersinggung dengan penodaan agama. Kan Orang baru marah setelah unggahan editan yang sengaja,” tambahnya yang juga menjadi salah satu anggota Tim Kuasa Hukum Ahok ini.
Kasus penistaan agama ini berawal dari unggahan video yang dilakukan Buni Yani di akun facebooknya. Dalam transkip yang dibuat Buni Yani, Ia mengakui lupa menuliskan kata “Pakai” yang kemudian menjadi viral di masyarakat ini.
0 comments:
Post a Comment