Liputanberita - Konflik antara Israel dan Palestina berpotensi akan membangkitkan ekstremisme yang dilakukan oleh ISIS di Jalur Gaza. Hal tersebut disuarakan oleh menteri luar negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.
“Jika kita meninggalkan mereka seperti itu, maka anggota Daesh akan mampu merekrut warga di Jalur Gaza dengan mudah. Mereka juga bisa meluncurkan operasi dari sana dengan mudah,” ujar al-Thani, seperti dikutip dari Reuters Minggu (27/11/2016).
Al-Thani lebih lanjut meminta Israel untuk segera mengangkat blokade di Jalur Gaza. Dirinya menilai bahwa blokade tersebut hanya akan menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan pemberontakan ekstremisme.
“Jalur Gaza juga bisa menjadi tempat berawalnya serangan-serangan ekstremisme dan terorisme. Maka dari itu, hal ini harus segera berakhir,” pungkas al-Thani.
Qatar sendiri sejatinya merupakan negara yang mendukung gerakan Hamas, sebuah organisasi yang bertujuan untuk melawan Israel dengan gerakan berbasis agama Islam. Namun berbeda dengan ISIS, tujuan Hamas hanyalah untuk melawan Israel dan bukan melakukan gerakan teror di seluruh dunia.
Hamas sendiri berulang kali sempat terlibat bentrokan dengan ISIS. Lewat media sosialnya, ISIS menuding Hamas kerap melakukan penculikan terhadap para anggotanya.
0 comments:
Post a Comment