Liputanberita - Akibat tersambar petir akibat cuaca buruk, tiga orang buruh petani harus meregang nyawa kala bekerja di Dusun Langiso, Desa Kading, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (8/11/2016), pukul 17.00 WITA.
Ketiga buruh tani tersebut masing-masing bernama Umar Dg Ropu (45), Petta Dg Cora (45), dan Iwan Umar (40). Dua orang buruh tani lainnya, yaitu Paldi Umar (35) dan Ansar (32), yang berada di lokasi yang sama beruntng hanya mengalami luka-luka ringan dan masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Ajangale, Kabupaten Wajo.
Kejadian ini berawal ketika kelima korban yang masih berhubungan keluarga tersebut menjalani pekerjaannya sehari-hari. Namun karena cuaca memburuk, kelimanya langsung mencari tempat berteduh di bawah sebuah pohon di tengah persawahan.
Namun tak lama mereka berteduh, petir tiba-tiba menyambar mereka yang tengah menghindari hujan. Seketika itu juga kelimanya langsung roboh. Umar, Petta, dan Iwan masih sempat menggelepar minta tolong. Tetapi karena luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya, akhirnya mereka bertiga pun meninggal dunia.
“Saya masih sempat lihat tiga korban menggelepar minta tolong, karena badanya hangus semua. Saya sempat pingsan. Setelah sadar, barulah kupanggil warga,” kata Ansar, korban sambaran petir yang selamat kepada Petugas Polres Wajo yang menangani kasus ini.
Kapolres Wajo AKBP Novi Nurohmad yang dikonfirmasi Lipuranberita, Rabu (09/11/2016) sore, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, korban yang tersambar petir merupakan satu keluarga.
Para korban, lanjut mantan Kasat Reksrim Polrestabes Makassar ini, diserahkan ke pihak keluarganya untuk disemayamkan di kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto.
“Ada keluarganya berasal dari Gandra Kabupaten Soppeng menjemput ketiga jenazah. Merekalah yang membawa jenazah ke rumah duka,” tutup Novi.
0 comments:
Post a Comment