“Saya memang melawan dan sempat tarik-tarikan tas di Gang Ceplik. Jidat saya langsung disayat dan ditodong senjata api. Karena saya terus melawab badan saya di dorong ke jalan dan langUng ditabrak mobil,” ujar Metty sembari menangis, Selasa (15/11/2016).
“Pas saya keluar rumah Metty sudah tergeletak di pinggir jalan dengan luka. Saya hanya lihat ada dua orang yang mengambil tasnya, terus kabur. Gak begitu jelas karena kondisinya hujan,” ujar Ade kepada Liputanberita.tk, Selasa (15/11/2016).
Adhe menambahkan, akibat perampokan ini, Metty kehilangan tas dan mengalami luka di bagian kepala. Selain itu kaki dan tangan sebelah kanan pun patah. Lantaran sudah tak sadarkan diri, Metty dibawa ke rumah sakit.
“Saya takut korban kenapa-kenapa karena dahinya disayat pisau dan lukanya mengaga besar. Sekarang teman saya sudah di rumah. kami memang bekerja sebagai SPG. Di flasdisk itu memang ada data penting buat kerjaan,” imbuhnya.
Adhe menuturkan, hingga saat ini, korban belum melaporkan hal tersebut ke polisi. Mengingat kondisi temannya itu belum pulih dari kejadian yang hampir merenggut nyawanya ini. Namun kata dia laporan secara lisan kepada anggota polisi yang melintas dilingkungan teraebut sudah mereka lakukan.
“Beruntung, motor teman saya tidak ikut diambil penjambret itu, hanya tasnya saja. Kelihatannya pelakunya masih muda-muda dan pakai motor matic,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment