Liputanberita.tk - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana akan membeli lahan yang kini di tempati Gedung Kedutaan Besar Inggris di Bundaran HI. Rencananya, lahan itu akan dijadikan taman dan cagar budaya.
Selain untuk kantor Dishub, lahan itu juga akan dipakai sebgai tempat bagi kelompok masyarakat yang akan berdemo dan menyampaikan aspirasinya. Dengan begitu, jalanan tak akan macet dan tak mengganggu orang yang sedang beraktivitas.
“Termasuk nanti juga ada ruang untuk konferensi pers untuk demo. Jadi kalau orang demo yang mau diliput wartawan, kita sediain semua di lantai bawah untuk konferensi persnya,” kata dia.
“Kalau mau demo, wartawan juga enak, sama-sama enak. Sampaikan aspirasi di situ,” pungkasnya.
Namun, rencana Pemprov itu menuai kritikan dari jajaran Komisi D DPRD DKI Jakarta. Pasalnya, harga tanahnya terlalu mahal dan tidak efisien. Selain itu, lokasi di sana juga tak cocok untuk dijadikan taman dan tempat beraktivitas warga lantaran lokasinya yang berada di tengah perkantoran.
"Bukan hanya itu, semua fasilitas Dinas Perhubungan untuk memonitor MRT, LRT termasuk nanti dari Dirlantas semua mau disatuin ditempat itu," kata Ahok di Gedung balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambair, Jakarta Pusat, Sabtu (19-8).
“Termasuk nanti juga ada ruang untuk konferensi pers untuk demo. Jadi kalau orang demo yang mau diliput wartawan, kita sediain semua di lantai bawah untuk konferensi persnya,” kata dia.
“Kalau mau demo, wartawan juga enak, sama-sama enak. Sampaikan aspirasi di situ,” pungkasnya.
Namun, rencana Pemprov itu menuai kritikan dari jajaran Komisi D DPRD DKI Jakarta. Pasalnya, harga tanahnya terlalu mahal dan tidak efisien. Selain itu, lokasi di sana juga tak cocok untuk dijadikan taman dan tempat beraktivitas warga lantaran lokasinya yang berada di tengah perkantoran.
0 comments:
Post a Comment