Liputanberita.tk - Menanggapi aksi organisasi radikal ISIS, Raja Maroko Mohammed ke-VI meminta agar negara Maroko yang tinggal di seluruh pelosok bumi untuk menegakkan nilai-nilai Islam yang toleran dan menolak tindakan ekstremisme.
Lebih lanjut lagi, Raja Maroko Mohammed juga mengecam keras aksi pembunuhan terhadap seorang pastor di Prancis. Ia bahkan mengutuk pembunuhan tersebut, karena pelaku menggorok sang pastor di dalam gereja.
“Membunuh pastor dilarang agama. Membunuhnya di dalam gereja adalah kegilaan yang tak terampuni, karena pastor adalah seorang manusia dan pria religius, walau dia bukan Muslim,” ujar Raja Mohammed, seperti dikutip dari BBC, Senin (22/8).
Raja Mohammed juga mengatakan bahwa mereka yang terlibat dalam terorisme dan melakukan aksi pembunuhan atas nama agama Islam, bukanlah pelaku jihad.
“Berdasarkan kebodohan mereka, mereka pikir mereka sedang berjihad. Sejak kapan jihad menyerukan pembunuhan orang-orang tak bersalah? Sang Maha Kuasa mengatakan, ‘Jangan melampaui batas, karena Tuhan tidak mencintai penoda,” lanjut Raja Mohammed lagi.
Ucapan terakhir merupakan respon Raja Maroko terhadap aksi serangan bom yang dilakukan oleh Khalid dan Ibrahim el-Bakraoui, serta Najim Laachraoui, yang berasal dari Maroko.
Selain itu, dua dari militan ISIS yang terbunuh dalam rangkaian serangan di Paris pada November silam, yaitu Abdelhamid Abaaoud dan Chakib Akhrouh, adalah warga Belgia keturunan Maroko.
“Bisakah dibayangkan Tuhan memerintahkan seseorang mengebom diri sendiri atau membunuh orang-orang tak bersalah? Islam, dalam kenyataannya, tidak mengizinkan segala bentuk bunuh diri, dengan alasan atau kondisi apapun,” pungkas Raja Maroko.
0 comments:
Post a Comment