Liputanberita.tk - Dharma Putra Nurdin alias Farah (30), pria gemulai yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar salon kecantikan miliknya ternyata pernah diancam untuk dibunuh oleh mantan kekasihnya bernama Arifin.
Dalam perkara yang terjadi pada Jumat, 20 Februari 2015 lalu itu, Farah sempat membuat pengaduan ke Mapolsek Pontianak Barat untuk minta perlindungan.
Baca Juga Waria Tewas Dengan Kondisi Badan Membengkak
Di laporan itu, Farah mengklaim bahwa Arifin meminta pengembalian uang jajan yang diberikannya selama menjalin hubungan asmara selama lima tahun senilai Rp10 juta.
Jika tidak dikembalikan uang senilai itu, Farah dalam keterangannya di kantor kepolisian mengaku diancam akan dibunuh.
Berkas laporan pengaduan tersebut, diketahui kini berada ditangan penyidik Polresta Pontianak untuk digunakan dalam keperluan penyidikan.
“Yang terlapor kala itu (Arifin) pasti akan kita cari untuk dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul.
Farah juga pernah menulis tangan di sebuah kertas atas ancaman. Pada salah satu kalimat, tertulis bahwa Farah diancam akan dibunuh dengan racun jika tidak membayar sejumlah uang yang diminta.
“Kejadiannya tahun lalu itu. Tapi untuk kepentingan penyidikan, perkara itu akan ditelusuri kembali,” ucapnya.
Di laporan itu, Farah mengklaim bahwa Arifin meminta pengembalian uang jajan yang diberikannya selama menjalin hubungan asmara selama lima tahun senilai Rp10 juta.
Jika tidak dikembalikan uang senilai itu, Farah dalam keterangannya di kantor kepolisian mengaku diancam akan dibunuh.
Berkas laporan pengaduan tersebut, diketahui kini berada ditangan penyidik Polresta Pontianak untuk digunakan dalam keperluan penyidikan.
“Yang terlapor kala itu (Arifin) pasti akan kita cari untuk dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul.
Farah juga pernah menulis tangan di sebuah kertas atas ancaman. Pada salah satu kalimat, tertulis bahwa Farah diancam akan dibunuh dengan racun jika tidak membayar sejumlah uang yang diminta.
“Kejadiannya tahun lalu itu. Tapi untuk kepentingan penyidikan, perkara itu akan ditelusuri kembali,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment