Liputanberita.tk Depok – Hari ini, Senin (20/2/2017) merupakan hari keramat bagi bos sekaligus Pendiri Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto. Pasalnya, dia dijemput paksa puluhan anggota Ditreskrimsus Polda Metro Jaya yang datang untuk menangkap dirinya yang telah bersembunyi selama tiga bulan.
Orang nomor satu di koperasi itu ditangkap bersama dua adiknya yang sedang berkumpul di salah satu rumah yang ada di Kelurahan Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Wakapolresta Depok AKBP Candra Sukma Kumara mengatakan, diketahuinya lokasi persembunyian bos koperasi bodong ini oleh jajaran Polda Metro setelah adanya laporan dari warga Kabupaten Tangerang.
Dalam laporan tersebut, warga melihat Salman Nuryanto pernah keluar dari salah satu rumah di Kelurahan Mauk Barat untuk berbelanja makanan. Berbekal informasi itu, tim khusus dari Polda Metro Jaya pun langsung terjun ke lokasi untuk menangkap tersangka.
“Yang nangkap Salman bersama adiknya di Tangerang adalah anggota Polda. Kami hanya mendapatkan informasi kalau bos KSP Pandawa sudah dibekuk. Ditangkap saat lagi ngumpul dan diskusi,” katanya kepada Liputanberita.tk.
Menurutnya, dalam pelarian di Kabupaten Tangerang, Salman Nuryanto dibantu oleh dua orang adiknya untuk menetap disalah satu rumah kerabatnya. Selama tiga bulan bersembunyi, bos Pandawa tidak sama sekali menutup wajahnya untuk berpergian ke luar rumah. Bahkan, Salman selalu memantau kasus koperasinya itu menggunakan media televisi dan internet.
“Salman hanya berada di dalam rumah saja setiap hari, dan kalau keluar pakai topi dan jaket. Mungkin kebetulan saja ada orang yang kenal Salman dan melaporkannya ke kepolisian setempat. Sepertinya itu rumah kerabatnya, karena kerap dikunjungi oleh dua orang adiknya juga yang ikut ditangkap,” beber Candra.
Seperti diketahui, Salman Nuryanto melarikan diri setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membekukan koperasi yang didirikannya. Hal itu lantaran ia diduga melakukan tindak pidana pencucian uang. Sebab investasi koperasi di bilangan Cinere, Kota Depok ini tidak dapat ditunjukan.
Akibat masalah tersebut, ribuan nasabah dan anggotanya harus kehilangan uang jutaan sampai miliaran rupiah. Salman diduga kabur dengan membawa uang para nasabahnya yang mencapai Rp 1,1 triliun.
0 comments:
Post a Comment