Liputanberita - Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat Indonesia yang ada di China untuk kampanye dan mempromosikan pariwisata Indonesia.
Menurut Jokowi, ajak wisatawan China menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya nusantara. Penegasan itu disampaikan Jokowi saat berdialog dengan diaspora di Golden Hall Shanghai Mart, Sabtu (3/9/2016).
Suasana dialog itu sangat cair, tidak protokoler, tidak kaku, sehingga beberapa mahasiswa, pekerja profesional dan pengusaha yang hadir merasa sangat nyaman.
Presiden Jokowi menggunakan ajang dialog itu untuk menggali ide-ide segar, menjaring inspirasi dan mencari solusi atas problematika mendasar yang bisa dibawa ke tanah air.
Menurut Menpar Arief Yahya, outbound atau orang China yang bepergian ke luar negeri tahun 2015 saja ada 120 juta orang. Yang ke Thailand sudah 8 juta wisman, ke Korea, Hongkong dan Jepang jumlahnya sangat signifikan. Sementara wisatawan China yang ke Indonesia baru 1 persen, masih di angka 1,2 juta orang.
Tapi tahun ini, kata Arief Yahya, angka wisman asal China mulai meledak dan menggeser Australia di posisi ketiga, setelah Singapura dan Malaysia. Selama ini, turis China di bawah Australia.
"Sekarang sudah menggeser Australia, termasuk yang ke Pulau Bali, jumlah wisman China lebih besar hingga bulan ke-7 tahun 2016," ungkap Arief Yahya dalam siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel, Sabtu (3/9/2016).
Di Shanghai, Presiden Jokowi juga membandingkan dengan Malaysia, yang sudah dikunjungi 24 juta wisman dalam satu tahun. Thailand lebih hebat lagi, didatangi 28 juta wisman.
"Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman)," tegas Presiden Jokowi.
"Manado mulai bulan Juli-Agustus lalu terjadi peningkatan turis hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan 6 kota di sini (China). Sekarang di Manado banyak dibangun restoran, hotel. Banyak sekali. Nanti saya mau lihat perubahan Manado seperti apa," ungkap presiden, sambil menegaskan bahwa pariwisata itu kuat memberi efek ekonomi ke masyarakat.
Dialog dengan diaspora itu dihadiri sekitar 700-800 warga Indonesia. Ini adalah rangkaian lawatan Presiden Jokowi dalam Pertemuan G-20 di Hangzhou. Dari kota itu, Presiden beserta rombongan naik kereta cepat ke Shanghai dan bertemu dengan diaspora.
Presiden Jokowi juga mengamati saat ini pariwisata semakin bergairah. Atmosfer dan suasananya mulai bergerak positif.
Pada kesempatan itu, Jokowi menceritakan pertemuannya dengan Jack Ma, pendiri online shopping terbesar di dunia, Alibaba.Com.
"Saya kemarin ketemu Jack Ma. Saya minta Alibaba juga mendukung target turis China ke Indonesia, baik dalam bentuk bisnis, pendidikan, penelitian, dan lain-lain. Saya ingin bangsa kita menjadi bangsa pemenang. Saya yakin bangsa kita mampu jadi bangsa pemenang," kata Presiden Jokowi.
0 comments:
Post a Comment