Liputanberita - CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, ikut menanggapi penunjukan pendiri sekaligus CEO Alibaba Group, Jack Ma, menjadi penasihat e-commerce Indonesia.
Menurutnya, pemerintah Indonesia melihat potensi dan peluang di industri e-commerce begitu besar sehingga butuh orang-orang seperti Jack Ma menjadi penasihat.
"Namun, saya juga mengerti di masyarakat banyak concern nanti dikhawatirkan akan ada conflict of interest karena Jack Ma dan Alibaba sudah mempunyai kepentingan di Indonesia," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (14/09).
"Tapi yang saya dengar, penasihat ini tidak hanya Jack Ma semata, melainkan juga ada beberapa tokoh internasional lainnya dan tokoh lokal," tambahnya.
William pun meyakini, bahwa nantinya penasihat e-commerce yang berasal dari luar ini tak akan mendikte kebijakan di Indonesia.
"Rasanya mereka akan menjadi konseling board saja. Lebih ke pengalaman," jelasnya.
Meski begitu, penunjukan Jack Ma menjadi penasihat e-commerce Tanah Air perlu dikawal bersama-sama dalam penerapannya nanti. Hal ini tentu saja tak lepas jika dikhawatirkan terjadi potensi conflict of interest.
"Pasti itu jadi kekhawatiran banyak orang. Ini tugas kita, tugas media, dan tugas pemain lokal, seperti Tokopedia. Jadi ini merupakan tugas bersama," tuturnya.
Terpisah, menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Aulia E. Marinto, mengutarakan bahwa nantinya semua masukan Jack Ma alangkah baiknya dikaji bersama oleh pemerintah, idEA, dan pihak-pihak lokal yang bersangkutan sebelum dilakukan penerapan.
"Masukan dari Jack Ma sebaiknya direview oleh pemerintah bersama idEA dan pihak-pihak lokal yang ditunjuk sebelum implementasi. Dan tentunya, kita harus ajak penasehat yang dari lokal juga. Sehingga, bilamana ada potensi hal yang merugikan bisa cepat terdeteksi," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment