Liputanberita.tk - Tim Pembela Demokrasi (TPDI) menyebut pertemuan antara GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara adalah hal yang wajar, Senin (25/6/2017).
Menurut Koordinator TPDI, Petrus Salestinus, pertemuan itu dinilai tidak akan menghasilkan kesepakatan apa-apa karena itu hayan silaturahmi biasa saja.
"Kan momennya lebaran, saling bermaaf-maafan, jadi tidak masalah jika mereka bertemu. Tapi saya yakin tidak ada kesepakatan apa pun disana," kata Petrus di Jakarta, Selasa (26/6/2017).
Petrus meyakini, Jokowi sudah pahan dengan gerak gerik GNPF yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintahan. apalagi, selama kasis penistaan agama yang terkait oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, organisasi itu sering menyerang pemerintah.
"Tidak akan berarti apa-apa (Pertemuan) itu. Karena Jokowi sendiri sudah mempunyai sikap tegas dan tidak mudah dipengaruhi," tutup Petrus.
Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi menerima pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Istana Kepresidenan pada hari pertama Raya Idul Fitri 1438 Hijriah pada Minggu (25/6/2017) kemarin.
Dalam pertemuan itu, pihak GNPF MUI mengaku kedepannya akan ada pertemuan lanjutan di tingkat menteri.
Juru Bicara GNPF MUI Kapitra Ampera mengatakan, dalam pertemuan itu Jokowi juga mempersilakan pihak GNPF MUI menyampaikan gagasan tentang kepentingan umat.
0 comments:
Post a Comment