Liputanberita.tk - Suasana yang ada dikota Marawi saat ini masih sangat mengcekam, tetapi hal itu tidak menyurutkan niar warganya untuk tetap melaksanakan salah Idul fitri 1438 Hijriah.
Warga Mawari merayakan Idul Fitri dengan cara yang sederhana, mereka merayakan tanpa sempat untuk membeli pekaian dan sepatu baru. Mereka hanya melaksanakan salat ditempat pengungsian, bahkan setelah selesai salat tidak ada ketupat, opor ayam ataupun semur daging yang bisa disantap.
"Yang penting adalah kami masih memiliki makanan untuk dibagikan, pergi ke masjid, serta berdoa dan bersyukur kepada Allah atas berkah yang terus berlanjut," kata salah satu warga yang bernama Samira seperti dikutip dari Inquirer, Minggu (25/6/2017).
Baginya, berkah dari Allah sudah cukup bagi pengungsi Marawi untuk tetap bisa bertahan hidup.
"Itu sudah merupakan berkat, sehingga kami tetap hidup dalam situasi yang sangat sulit seperti sekarang," ujarnya.
Pejabat pemerintah tentu tidak tinggal diam melihat musibah yang dialami warga Marawi tersebut. Mereka pun membagi-bagikan 1000 nasi kotak kepada para pengungsi.
"Kelompok militan lokal ini meramsa kesempatan untuk menjalankan Ramadhan dengan damai, dan mnghilangkan kesempatan kami merayakan Idul Fitri bersama orang-orang yang kami sayangi," ujar Juru Bicara Komite Penanganan Krisis Marawi Zia Alonto Adiong.
Saat ini, jumlah militan Maute yang masih menduduki Kota Marawi hanya tersisa 100 orang. Meski angkanya sudah semaki sedikit, namun militer Filipina tetap kesulitan untuk mengusir ratusan jihadis ISIS tersebut.
Pasalnya, militan tersebut bersembunyi didalam masjid. hal tersebut tentu tidak bisa membuat militer Filipina melakukan serangan udara seperti yang dilakukan beberapa hari sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment