Liputanberita.tk, Kediri - Karena air sungai meluap, salah satu jembatan jalur altenatif Provinsi Jawa Timur yang menghubungkan ke wilayah Kediri dan tulungganggung, Selasa 28 Februari 2017 malam roboh.
Robohnya jembatan setinggi kurang lebih sepuluh meter itu dikarenakan pondasi jembatan tidak kuat lagi menahan terjangan air Sungai Jugo yang diduga berasal dari kiriman atas pebukitan lereng kaki Gunung Wilis.
Camat Mojo, Sukemi ketika dikonfirmasi mengatakan, jembatan yang roboh tersebut dibangun sekitar kurang lebih lima tahun yang lalu. Menurutnya, curah hujan tinggi membuat air sungai meluap.
“Terkikis sedikit demi sedikit hingga tiang penyangganya ambrol,” ujar Sukemi saat ditemui di lokasi, Kamis (2/3/2017).
Ambruknya jembatan ini, membuat warga yang tingal di dua desa yang menghubungkan Kediri dan Tulunganggu, yakni Desa Ngadi dan Desa Jeli terisolasi.
Untuk bepergian ke Tulunganggung mau pun sebaliknya, pengendara sepeda motor harus berjalan memutar melewati Desa Ngetrep, dengan jarak tempuh tiga kilometer.
Jalur alternatif itu pun hanya bisa dilewati sepeda motor. Sementara kendaraan roda empat, harus berjalan memutar lewat jalur utama Provinsi, melintas Kota Kediri.
Wakil Bupati Maskuri, yang ikut meninjau di lokasi menjelaskan, kalau aset jembatan yang ambruk merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri. Pihaknya akan berupaya secepat mungkin agar akses jalan bisa kembali digunakan.
“Tentunya akan diperbaiki, tapi nanti masih menunggu petunjuk Gubernur,” jelas Maskuri.
Pantauan di lokasi ,karena jalur alternatif jembatan Ngadi tidak bisa dilalui. Banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa transportasi perahu tambang tradisional untuk berpergian.
0 comments:
Post a Comment